Jumat, 26 Desember 2014

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN Kasus Korupsi BBM Dibuka Lagi

Pembagian pajak untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang diterima Pemprov Sulsel dari pajak yang persentasenya 5 persen, sebesar 30 persen.

TIM penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali memproses penyelidikan kasus korupsi penyimpangan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang diduga mengalir ke kas daerah pemprov.
Selain itu, uang hasil korupsi diduga mengalir ke kas sejumlah pemerintah kota dan kabupaten di Sulsel, periode 2010-2013. Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati, Rahman Morra menjelaskan pada periode tersebut pemda menerima 5 persen dari penjualan BBM tiap liternya.

“Bila dikalkulasikan setiap pengguna BBM menyumbang Rp225 untuk setiap liter premium yang dibeli di SPBU, dengan harga Rp4500 untuk jenis premium,“ terangnya, kemarin.

Besaran pembagian pajak untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang diterima Pemprov Sulsel dari pajak yang persentasenya 5 persen, sebesar 30 persen, Sedangkan pemkot dan pemkab menerima 70 persen.

Jika penjualan BBM di Sulsel sekitar 10 juta liter dikalikan dengan harga per liter, dan ditambah dengan 5 persen pajak masuk ke kas, nilainya bisa miliaran rupiah. “Sementara aliran dana miliaran rupiah ini tidak diketahui ke mana.“
Kasus itu sempat terhenti selama setahun setelah bergulir di Kejati Sulselbar. Saat ini, kejati kembali mengumpulkan data untuk mengusut kasus tersebut.

Sehari sebelumnya, Kejati Sulsel menahan empat tersangka baru kasus korupsi dana bantuan sosial 2008 senilai Rp8,8 miliar yang melibatkan mantan Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim dan anggota dewan aktif.
Keempat tersangka tersebut ialah mantan pengurus Partai Demokrasi Kebangsaan Sulsel, Adil Patu dan Mustagfir Sabri yang saat ini menjadi anggota DPRD Makassar dari Partai Hanura. Kemudian, tersangka Mudjiburrahman dan Kahar Gani yang sekarang menjadi pengurus Partai Golkar.

Sementara di Bengkulu, kejati setempat telah menyelamatkan uang negara dari berbagai kasus korupsi yang sedang ditangani maupun sudah mempunyai kekuatan hukum tetap sebesar Rp7,6 miliar pada 2014.

Asisten Perdata Dan Tata Usaha Negara Kejati Bengkulu, Purwoto Joko Irianto mengatakan penyelamatan uang diperoleh dari kasus korupsi pemda, BUMN, BUMD, dan pembayaran uang pengganti perkara tindak pidana korupsi. (LN/MY/N-4) Media Indonesia, 13/12/2014, halaman 12

Jumat, 24 Oktober 2014

Mengupas Kekuatan Mobil Presiden

Sejak 2009, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan mobil ini sebagai mobil resmi kepresidenan. Kini, mobil yang sama dipakai lagi oleh Presiden Joko Widodo. Seperti apa kehebatannya? Mercedes-Benz S-Class Guard dilengkapi fitur lapis baja dengan peringkat perlindungan VR6/VR7 yang dirancang untuk menahan gempuran proyektil dari senjata militer yang memiliki kecepatan peluru dua kali lipat dari sebuah revolver.

PRESIDEN Joko Widodo mungkin lebih menyukai mobil Toyota Kijang Innova seba gai tunggangan sehari-hari untuk hobi blusukan-nya. Namun, suka tidak suka, tetap saja ia harus mengikuti aturan protokoler sebagai seorang pemimpin sebuah negara, termasuk untuk standar kendaraan dinasnya.

Pada akhirnya ia memang tunduk pada protokoler, tetapi dengan satu syarat. Pria sederhana yang akrab disapa Jokowi itu tidak mau pakai mobil baru dengan alasan mobil kepresidenan Mercedes-Benz S600 L Guard produksi 2008 bekas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih bagus.

Ia menganggap pembelian mobil baru merupakan pemborosan anggaran. Sebagaimana layaknya mobil yang dirancang untuk para pemimpin negara, Mercedes-Benz S-Class berkode produksi W221 itu memiliki spesifikasi khusus. Mobil yang langsung dipakai Jokowi seusai pelantikannya sebagai Presiden RI, Senin (20/10), itu juga tidak dibuat di tempat yang sama dengan sedansedan S-Class yang dijual umum, tapi di fasilitas perakitan yang menangani pembuatan mobil-mobil MercedesBenz tipe khusus.

Kendaraan buatan tangan tersebut dikerjakan di dua lantai di pabrik Mercedes-Benz yang berlokasi di Sin delfingen, tempat serangkaian kecil kendaraan-kendaraan produksi seperti B-Class Fuel Cell dibuat. S-Class antipeluru itu dibuat bersama Mercedes S-Class Pullman (VF 221) dan varian Guard dari E-Class (W212), M-Class (W166), dan G-Class (W463) yang semuanya masih diproduksi hingga kini.
Sepintas kendaraan itu sangat serupa dengan S-Class yang dijual bebas.Namun, di balik `kulit'-nya kita akan menemukan banyak sekali perbedaan yang sangat signifikan. Bagian-bagian kendaraan yang tembus pandang terbuat dari material polikarbonat. Kaca depannya saja memiliki ketebalan 10 cm dan memiliki bobot sekitar 135 kg.

Material itu memiliki tingkat perlindungan terhadap gempuran proyektil berkecepatan tinggi yang selaras dengan tingkatan perlindungan balistik level 9 dan 10. Bahkan kaca bagian jendela sampingnya dirancang khusus untuk menahan berondongan peluru dari senjata tangan terkuat di dunia, Magnum 44. Bagian-bagian yang rawan di seantero kabin penumpangnya pun telah dilapisi pelat-pelat baja setebal 5 cm untuk melindungi orang penting yang berada di dalamnya.

Mercedes-Benz S-Class Guard juga dilengkapi fitur lapis baja dengan peringkat perlindungan VR6/VR7 yang dirancang untuk menahan gempuran proyektil dari senjata militer yang memiliki kecepatan peluru dua kali lipat dari sebuah revolver. Selain itu, lapisan pelindungnya mampu menahan serpihan-serpihan objek dari granat tangan dan bahan peledak sejenis.

Bagian paling rentan, seperti ban, menggunakan teknologi RFT (run flat tire) yang mampu dilarikan pada kecepatan lebih dari 80 km/jam hingga sejauh 150 km saat kempes atau tanpa tekanan angin di dalamnya.Mesin dan fitur canggih Memang, sebagai kendaraan kepresidenan, S-600L Guard model keluaran 2008 itu tentu sangat dirahasiakan dalam hal spesifikasi. Namun, sepertinya kendaraan itu dipersenjatai mesin V12 Bi-Turbo 5.5 liter yang tenaganya ada di kisaran angka 600 tenaga kuda untuk menghela bodinya yang sangat berat akibat penambahan fitur-fitur keamanannya yang bejibun.

Kendaraan bersistem penggerak empat roda dengan torsi mesin sekitar 830 Nm itu dilengkapi pula dengan sistem transmisi canggih 7-speed 7G-Tronic yang menyalurkan putaran mesin ke roda-rodanya secara efisien. Kecanggihan itu kian diparipurnakan dengan peralatan komunikasi mutakhir, sistem pemadam kebakaran otomatis, obat-obatan lengkap, tabung oksigen, dan peralatan lain yang tentu hanya petugas protokoler kendaraan kepresidenan RI yang mengetahuinya.

Menurut situs Mercedes-Benz resmi, S600 Guard terbaru memiliki selisih harga sekitar 200 ribu euro atau sekitar Rp3 miliar lebih mahal ketimbang S600 standarnya. Ah, seandainya Jokowi tahu berapa biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menjadikan S-600L `biasa' hingga bisa menandang status `Guard', janganjangan ia akan semakin jengah menggunakan mobil resmi kepresidenan berpelat nomor INDONESIA 1 tersebut.(Dari berbagai sumber/S-2) Media Indonesia, 23/10/2014, Halaman : 22

Rabu, 10 September 2014

Kuota Solar di Sulawesi Selatan Ditambah

Meski pasokan bahan bakar minyak bersubsidi ke SPBU telah normal, sejumlah nelayan di Kota Tegal masih kesulitan mendapatkan solar. STASIUN pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Ma kassar, Sulawesi Selatan, masih terlihat normal.Tidak ada antrean panjang, meski ada beberapa yang cepat tutup karena stok bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar sudah habis. Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM sejak ada pembatasan, khususnya solar, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melayangkan surat ke PT Pertamina untuk menambah kuota solar di Sulsel.

“Pemrov Sulsel harus antisipasi karena sudah ada laporan masuk, khususnya di kabupaten kepulauan seperti Pangkep dan Selayar, sudah terjadi kelangkaan solar. Di sana banyak nelayan, kasihan jika mata pencaharian mereka hilang karena kelangkaan bahan bakar,“ tegasnya, kemarin.

Sementara itu, Humas PT Pertamina Regional VII Makassar, Ibnu Adiwena, menjelaskan jika suplai ke SPBU itu normal-normal saja. “Kalaupun ada SPBU yang cepat kehabisan pasokan BBM, itu karena kepanikan warga untuk beli BBM. Masyarakat harusnya mengonsumsi BBM secara wajar, tidak perlu panik,“ imbaunya.
Ibnu bahkan menambahkan jika kuota sudah dinormalisasi, sehingga tidak ada lagi pemotongan kuota. Stok premium di wilayah Sulawesi saat ini sekitar 60.398 kiloliter (kl) dan solar sekitar 70.469 kl.

“Stok ini masih cukup hingga 10 hari kedepan untuk premium dan 15 hari untuk solar, dengan penyaluran premium per hari 5.715 kl dan solar 4.198 kl,“ ungkap Ibnu.Masih sulit Di Jawa Tengah, meski Per tamina telah menormalkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke SPBU, sejumlah nelayan di Kota Tegal kesulitan mendapatkan solar.

Untuk mendapatkan solar, nelayan harus menunggu antrean sampai sepekan lebih.Hal itu terjadi karena adanya pembatasan pembelian oleh stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), dengan alasan banyaknya nelayan yang membeli solar. Untuk membeli pun, nelayan harus membawa kartu yang dikeluarkan Kantor Pelabuhan dan Dinas Perhubungan Kota Tegal. “Kalau tidak pakai kartu katanya bisa berdesakan dan saling berebut,“ ujar Waridi, nelayan yang memiliki kapal besar, kemarin.
Pembatasan tak hanya bagi nelayan kapal besar, nelayan kapal kecil pun harus mengantre cukup lama untuk membeli solar. Tak hanya itu, saat ini nelayan juga menghawatirkan penaikan harga BBM.

Di Bali, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan-KKP, Saut Hutagulung, mengatakan ide tol laut yang dicetuskan pemerintahan Jokowi-JK perlu segera didukung penuh oleh seluruh elemen terkait.
Bila transportasi laut lancar, harga stabil, nelayan semakin sejahtera. Bila hal ini terjadi, biar BBM naik harganya atau tidak ada subsidi lagi, nelayan tidak akan mengalami kerugian apa pun.

Di sisi lain, ribuan pedagang bensin 2 tax dan sopir angkutan umum Tasikmalaya, Jawa Barat, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar. “Kami meminta presiden terpilih Joko Widodo segera menaikkan harga pertamax dan jangan sekali-kali menaikan harga premium dan solar,“ kata Wahyu, 40, sopir angkot, kemarin. (JI/OL/EM/N-1) Media Indonesia, 3/09/2014, hal 11

Jumat, 27 Juni 2014

Duo India Menjawab Keraguan

SELANG dua tahun kehadiran Tata di Indonesia, takdir mempertemukan saya dengan dua dari tiga kendaraan penumpang mereka; hatchback Vista dan sport utility vehicle (SUV) Safari Storme. Satu lagi, crossover Tata Aria, tampaknya belum berjodoh dengan saya.

Bicara mobil biasanya bicara Jepang, Eropa, atau Amerika. Tak mengherankan jika saya bertanya-tanya, India bisa apa?
Vista saya akrabi terlebih dahulu dari Jakarta menuju Bandung, Kamis pekan lalu. Begitu masuk kabin, di luar dugaan, saya disambut interior dual tone krem dan hitam yang terkesan cukup elegan.

Dari situ rasa penasaran terhadap mobil India ini sontak tercetus.
Saya mulai tergerak mencari tahu fitur-fitur ciamik di mobil seharga Rp135 juta itu. Ada sistem audio terintegrasi di konsol tengah yang dapat disambungkan dengan telepon seluler menggunakan bluetooth. Di lingkar kemudi tersedia tombol audio and phone control.

Dua soket pengisi baterai telepon seluler juga terdapat di dalam kabin.
Satu di dasbor, satu di pojok kanan belakang.
Di bagian lain, sistem pengereman antilock braking system (ABS) dan electronic brake force distribution (EBD) juga sudah ada. Pun dengan dual SRS airbag untuk pengendara plus penumpang depan. Di perjalanan saya merasakan `keramahan' suspensi Vista. Lubang-lubang aspal yang berserakan di SPBU Km 19 tak jauh dari pintu Tol Bekasi Timur dilibas dengan nyaman. Body roll stabil saat Vista dibawa rekan saya di putaran tengah untuk menyalip dan berpindahpindah jalur.
Saya mulai mengemudikan Vista setelah rest area Km 57. Tarikan awal saat starting relatif berat dan lambat, setidaknya sampai 50 km/jam.

“Kami mau membuatnya lebih aman karena bobotnya yang 1.120 kg sedikit lebih berat dari kompetitor. Kami memilih berkompromi pada keamanan konsumen,“ jelas Direktur Pemasaran dan Distribusi PT Tata Motor Distribusi Indonesia (TMDI) Pankaj Jain di sela test drive.

Sedikit pengaduan kepada Pankaj dibayar lunas oleh torsi dan putaran tengahnya yang prima ketika dibawa mendahului kendaraan lain. Ditambah lagi, aspek noise, vibration, and harshness (NVH) yang patut diacungi jempol berkat suara mesin yang tak kentara di dalam kabin.

Akselerasinya sendiri tak bisa dikatakan istimewa. Meski begitu, putaran atas mobil bermesin DOHC 1.4 L, empat silinder, dengan tenaga 90 PS dan torsi 116 Nm itu kuat melahap kontur menanjak Tol Cipularang. Safari Storme Jika kesan pertama terhadap Vista biasa saja, lain halnya saat saya memandang Storme. Desainnya yang mengotak dan tinggi teramat maskulin dan terkesan kukuh.
“Mesinnya diesel 2.200 cc, sama dengan Aria, tapi disetel berbeda. Pada saat Anda injak gas, akselerasi dan tenaga akan terasa sekali. Coba saja sendiri,“ tantang Brand Manager Passanger Car TMDI Reza Arifahmi di hari kedua menjelang pulang ke Jakarta.
Benar saja, meski pedal gas baru ditekan sedikit dan jarum indikator rpm masih malas-malasan untuk naik, SUV bertenaga 140 PS plus torsi 320 Nm telah melaju dengan mulusnya. Di satu tanjakan yang tersendat, sudah cukup membejek pedal gas sampai 1.500 rpm walau saat itu saya masih terus bertahan di gigi dua.

Baru dibawa lari sedikit memasuki Tol Pasteur, mobil seharga Rp200 jutaan ini sudah menyentuh 100 km/jam saat putaran mesin belum genap 3.000 rpm.

Saya pun bisa memacunya hingga 160 km/jam.
Satu catatan untuk Storme ialah body roll amat terasa meski saat itu masih bermain di putaran bawah. Namun, lagi-lagi, melalui Storme, NVH kreasi Tata menunjukkan kelasnya; kabin nan senyap. (Xan/S-2) Media Indonesia, 12/06/2014, halaman 23

Jumat, 23 Mei 2014

Pantura Jawa Barat Bisa Dilintasi

Anggaran untuk pembiayaan pemeliharaan dan perbaikan jalur pantura mencapai Rp1,7 triliun per tahun.
MENJELANG Le baran, sejumlah jalan utama un tuk arus mudik mulai diperbaiki. Di Jawa Barat, tepatnya di jalur pantura, yang merupakan kontrak berbasis kinerja terpantau, paket Ciasem-Pamanukan sudah diperbaiki.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, menegaskan jalur pantura Jawa Barat sejauh 273,31 km sudah layak dilewati. “Jalan yang berlubang sudah diperbaiki. Jalan yang lapisannya terkelupas sudah diperbaiki, sedangkan gorong-gorong akan selesai sekitar seminggu atau dua minggu ini,“ kata Djoko saat memantau jalur paket CiasemPamanukan sejauh 18,5 km, kemarin.
Djoko juga berkesempatan memantau paket peningkatan struktur jalan Sewo-Patrol, tepatnya di Pasar Sukra. Kondisi jalan menuju Cirebon tersebut telah selesai diperbaiki per 9 Mei lalu. Kendaraan pun bisa melintas seperti biasa.

Kemudian ruas jalan Cirebon-Losari di bawah jembatan flyover Gebang mulai ditambahi rigid pada satu sisi. Djoko menargetkan akhir Juni penambahan rigid akan selesai. Sayangnya, di simpang Jomin ada beberapa jalan rusak. Namun, Djoko menjamin perbaikan jalan bisa dilakukan singkat karena kategori kerusakan ringan.

Adapun anggaran perbaikan untuk tiga ruas jalan berbeda-beda. Untuk paket Ciasem-Pamanukan digelontorkan anggaran Rp14 miliar, sedangkan peningkatan struktur jalan Sewon-Patrol sepanjang 8,3 km senilai Rp48 miliar. Adapun untuk rekonstruksi Cirebon-Losari yang berjarak 2,14 km mencapai Rp17 miliar.

Naik tiga kali Kondisi pantura Jawa Tengah pun tidak luput diperbaiki. Hasil penelitian yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan menyatakan rasio kepadatan pantura Jawa Tengah hingga 2013 mencapai 0,6 v/c (volume/capacity). Padahal, rasio 0,5 v/c termasuk kategori padat, sedangkan 0,8 v/c tergolong kritis.
“Lalu lintas harian rata-rata (llr) Losari-Tegal tahun lalu mencapai 59.224 llr, atau naik 3 kali lipat dari normal yang hanya 20 ribu,“ kata Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Jawa Tengah, Parjo.
Tingginya rasio lalu lintas harian itu memengaruhi tingkat kecepatan kerusakan jalan seperti yang terjadi di pantura Jawa saat ini.

Persoalan kerusakan jalur pantura ini telah lama menjadi sorotan publik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut meninjau kondisi pantura saat terjadi banjir besar beberapa waktu lalu yang melumpuhkan jalur utara.
Pada kesempatan sama, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah V Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Hedy Rahadian, menjelaskan anggaran untuk pembiayaan pemeliharaan dan perbaikan jalur pantura mencapai Rp1,7 triliun per tahun.

“Pembiayaan untuk jalan berumur 10 tahun sepanjang 1.300 km itu seharusnya sampai Rp1,7 triliun per tahun.
Kalau sekarang ini masih kurang. Sekitar Rp500 miliar per tahunnya,“ kata Hedy.
Ia menyebutkan setiap tahun anggaran untuk jalur pantura pas-pasan. Sementara kendaraan yang melintas dengan beban berlebihan mencapai 60%. “Di Amerika batas mst (muatan sumbu terberat) 8 ton, Indonesia sudah paling hebat berani 10 ton mst,“ tandas Hedy.
Seharusnya, lanjut Hedy, jika ada penambahan kapasitas mst, anggaran pun akan naik sebesar 30%-40%. Hal itu diamini Kabag Operasional Korlantas Polri, Kombes Istiono. “Rasionalisasi jalan selalu ketinggalan dengan pertumbuhan ekonomi,“ tegasnya. (N-3) Media Indonesia, 21/05/2014, halaman 12

Senin, 14 April 2014

Bandara Mutiara Berubah Nama

PALU, SULAWESI TENGAH - TERMINAL baru Bandara Mutiara SIS Aljufrie, Kota Palu, Sulawesi Tengah, diresmikan, kemarin. Terminal itu dibangun dengan dana APBN sebesar Rp139,2 miliar.

Pengoperasian terminal dilakukan bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-50 Provinsi Sulawesi Tengah oleh Gubernur Longki Djanggola. Hadir juga sejumlah bupati dan wali kota, serta keluarga besar Alkhairaat.

Selain peresmian terminal, dikukuhkan juga perubahan nama dari Bandara Mutiara Palu menjadi Bandara Mutiara SIS Aljufrie Palu. Doa bersama peresmian nama itu dipimpin Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf Aljufri, cucu Habib Idrus bin Salim (SIS) Aljufri.

“Terminal bandara bisa menampung 800 penumpang dengan luas areal mencapai 4.800 m2 bujur sangkar.

Saat ini, jumlah penumpang mencapai 1 juta orang per tahun,“ kata Benyamin Apituley, kepala bandara. Di Denpasar, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Bali Gusti Ngurah Sudiana mengingatkan agar rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Buleleng tidak menggusur pura yang sudah ada.

“Kami mendukung pembangunan bandara baru itu karena berdampak positif untuk pemerataan pembangunan dan perekonomian masyarakat Bali, tetapi jangan sampai ada penggusuran pura, desa adat, dan kuburan.“ (HF/OL/Ant/N-2/ MEDIA INDONESIA, 14/04/2014, HAL : 12)

Selasa, 01 April 2014

Dominasi Mercedes di Sepang Berlanjut

SETELAH menguasai tiga latihan bebas, tim Mercedes melanjutkan dominasinya pada ajang balap Formula 1 GP Malaysia. Di babak kualifikasi, kemarin, Mercedes menempatkan dua pembalapnya di posisi tiga besar. Lewis Hamilton menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 59,431 detik.

Itu merupakan pole position kedua Hamilton setelah di seri pembuka GP Australia dua pekan silam juga start dari posisi terdepan. “Saya sangat senang dengan apa yang bisa kami lakukan sepanjang pekan.

Namun, hari ini sangat luar biasa,“ ungkap pembalap Inggris tersebut yang telah 33 kali meraih pole position sepanjang kariernya. Rekan setim Hamilton, Nico Rosberg, juga tampil luar biasa. Juara GP Australia itu akan start dari posisi ketiga setelah membukukan waktu 2 menit 0,050 detik.

Dominasi duet Mercedes tersebut hanya mampu disaingi Sebastian Vettel. Pembalap tim Red Bull itu kembali menunjukkan kuali tasnya sebagai juara dunia dengan berada di posisi dua setelah terpaut 0,055 detik dari waktu Hamilton.

Rekan setim Vettel, Daniel Ricciardo, menjadi yang tercepat kelima di bawah pembalap Ferrari Fernando Alonso yang mencetak waktu tercepat keempat.

Kesuksesan menjadi yang tercepat kedua merupakan pencapaian luar biasa pembalap Jerman tersebut. Pasalnya, hingga sesi latihan Jumat (28/3) mobil Red Bull yang dikendarainya dinilai masih belum cukup baik untuk bertarung dengan mobil lain.
Mampu menempati posisi start akan menambah semangat juara dunia empat kali Formula 1 itu untuk bisa meraih hasil bagus di Sepang setelah gagal finis di Australia.

“Di awal kualifikasi 1, kami sempat waswas karena mobil masih masalah. Setelah itu, semuanya berjalan baik,“ jelas Vettel. Walau senang dengan performa mobilnya, Vettel mengaku akan sulit untuk bisa mengalahkan Mercedes dalam lomba yang akan berlangsung hari ini. Menurutnya, tahun ini Mercedes memiliki mobil terbaik.

“Sulit untuk mengalahkan mereka (Mercedes). Namun, itu bukan hal yang mustahil dilakukan. Merupakan hal menyedihkan jika saat bangun pagi, Anda berpikir hanya akan bisa finis di posisi dua, lima, atau delapan. Kami datang ke Malaysia untuk menang,“ tegas pembalap berusia 26 tahun itu. (Rtr/Wdo/R-1/MEDIA INDONESIA,30/03/2014), HAL:8)